Jumat, 16 September 2011

Jendela Rumah Sakit

Jumat, 16 September 2011
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya?

Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG !!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang BUTA bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.

"Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup" kata perawat itu.

Setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Kita percaya, kata-kata yang santun, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, akan memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. 


-RealStory- Read More..

Jumat, 02 September 2011

Shay ..

Jumat, 02 September 2011
Pada sebuah jamuan makan malam pengadaan dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah dari salah satu anak yang bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang menghadiri acara itu. Setelah mengucapkan salam pembukaan, ayah tersebut mengangkat satu topik:

"Ketika tidak mengalami gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala proses yang terjadi dalam alam ini berjalan secara sempurna/ alami. Namun tidak demikian halnya dengan anakku, Shay. Dia tidak dapat mempelajari hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Nah, bagaimanakah proses alami ini berlangsung dalam diri anakku?"

Para peserta terdiam menghadapi pertanyaan itu.

Ayah tersebut melanjutkan: "Saya percaya bahwa, untuk seorang anak seperti Shay, yang mana dia mengalami gangguan mental dan fisik sedari lahir satu-satunya kesempatan untuk dia mengenali alam ini berasal dari bagaimana orang-orang sekitarnya memperlakukan dia"

Kemudian ayah tersebut menceritakan kisah berikut:

Shay dan aku sedang berjalan-jalan di sebuah taman ketika beberapa orang anak sedang bermain baseball. Shay bertanya padaku,"Apakah kau pikir mereka akan membiarkanku ikut bermain?" Aku tahu bahwa kebanyakan anak-anak itu tidak akan membiarkan orang-orang seperti Shay ikut dalam tim mereka, namun aku juga tahu bahwa bila saja Shay mendapat kesempatan untuk bermain dalam tim itu, hal itu akan memberinya semacam perasaan dibutuhkan dan kepercayaan untuk diterima oleh orang-orang lain, diluar kondisi fisiknya yang cacat.

Aku mendekati salah satu anak laki-laki itu dan bertanya apakah Shay dapat ikut dalam tim mereka, dengan tidak berharap banyak. Anak itu melihat sekelilingnya dan berkata, "kami telah kalah 6 putaran dan sekaran sudah babak kedelapan. Aku rasa dia dapat ikut dalam tim kami dan kami akan mencoba untuk memasukkan dia bertanding pada babak kesembilan nanti'

Shay berjuang untuk mendekat ke dalam tim itu dan mengenakan seragam tim dengan senyum lebar, dan aku menahan air mata di mataku dan kehangatan dalam hatiku. Anak-anak tim tersebut melihat kebahagiaan seorang ayah yang gembira karena anaknya diterima bermain dalam satu tim.

Pada akhir putaran kedelapan, tim Shay mencetak beberapa skor, namun masih ketinggalan angka. Pada putaran kesembilan, Shay mengenakan sarungnya dan bermain di sayap kanan. Walaupun tidak ada bola yang mengarah padanya, dia sangat antusias hanya karena turut serta dalam permainan tersebut dan berada dalam lapangan itu. Seringai lebar terpampang di wajahnya ketika aku melambai padanya dari kerumunan. Pada akhir putaran kesembilan, tim Shay mencetak beberapa skor lagi. Dan dengan dua angka out, kemungkinan untuk mencetak kemenangan ada di depan mata dan Shay yang terjadwal untuk menjadi pemukul berikutnya.

Pada kondisi yg spt ini, apakah mungkin mereka akan mengabaikan kesempatan untuk menang dengan membiarkan Shay menjadi kunci kemenangan mereka?

Yang mengejutkan adalah mereka memberikan kesempatan itu pada Shay.

Semua yang hadir tahu bahwa satu pukulan adalah mustahil karena Shay bahkan tidak tahu bagaimana caranya memegang pemukul dengan benar, apalagi berhubungan dengan bola itu.

Yang terjadi adalah, ketika Shay melangkah maju kedalam arena, sang pitcher, sadar bagaimana tim Shay telah mengesampingkan kemungkinan menang mereka untuk satu momen penting dalam hidup Shay, mengambil beberapa langkah maju ke depan dan melempar bola itu perlahan sehingga Shay paling tidak bisa mengadakan kontak dengan bola itu. Lemparan pertama meleset; Shay mengayun tongkatnya dengan ceroboh dan luput.

Pitcher tsb kembali mengambil beberapa langkah kedepan, dan melempar bola itu perlahan kearah Shay. Ketika bola itu datang, Shay mengayun kearah bola itu dan mengenai bola itu dengan satu pukulan perlahan kembali kearah pitcher.

Permainan seharusnya berakhir saat itu juga, pitcher tsb bisa saja dengan mudah melempar bola ke baseman pertama, Shay akan keluar, dan permainan akan berakhir.

Sebaliknya, pitcher tsb melempar bola melewati baseman pertama, jauh dari jangkauan semua anggota tim. Penonton bersorak dan kedua tim mulai berteriak "Shay, lari ke base satu! Lari ke base satu!". Tidak pernah dalam hidup Shay sebelumnya ia berlari sejauh itu, tapi dia berhasil melaju ke base pertama. Shay tertegun dan membelalakkan matanya.

Semua orang berteriak, "Lari ke base dua, lari ke base dua!"

Sambil menahan napasnya, Shay berlari dengan canggung ke base dua. Ia terlihat bersinar-sinar dan bersemangat dalam perjuangannya menuju base dua. Pada saat Shay menuju base dua, seorang pemain sayap kanan memegang bola itu di tangannya. Pemain itu merupakan anak terkecil dalam timnya, dan dia saat itu mempunyai kesempatan menjadi pahlawan kemenangan tim untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia dapat dengan mudah melempar bola itu ke penjaga base dua Namun pemain ini memahami maksud baik dari sang pitcher, sehingga diapun dengan tujuan yang sama melempar bola itu tinggi ke atas jauh melewati jangkauan penjaga base ketiga. Shay berlari menuju base ketiga.

Semua yang hadir berteriak, "Shay, Shay, Shay, teruskan perjuanganmu Shay"

Shay mencapai base ketiga saat seorang pemain lawan berlari ke arahnya dan memberitahu Shay arah selanjutnya yang mesti ditempuh. Pada saat Shay menyelesaikan base ketiga, para pemain dari kedua tim dan para penonton yang berdiri mulai berteriak, "Shay, larilah ke home, lari ke home!". Shay berlari ke home, menginjak balok yg ada, dan dielu-elukan bak seorang hero yang memenangkan grand slam. Dia telah memenangkan game untuk timnya.

Hari itu, kenang ayah tersebut dengan air mata yang berlinangan di wajahnya, para pemain dari kedua tim telah menghadirkan sebuah cinta yang tulus dan nilai kemanusiaan kedalam dunia.

Shay tidak dapat bertahan hingga musim panas berikut dan meninggal musim dingin itu. Sepanjang sisa hidupnya dia tidak pernah melupakan momen dimana dia telah menjadi seorang hero, bagaimana dia telah membuat ayahnya bahagia, dan bagaimana dia telah membuat ibunya menitikkan air mata bahagia akan sang pahlawan kecilnya.

Seorang bijak pernah berkata, sebuah masyarakat akan dinilai dari cara mereka memperlakukan seorang yang paling tidak beruntung diantara mereka. 
Read More..

Kamis, 01 September 2011

Cukup Sebutir Beras China Bangkit

Kamis, 01 September 2011
China yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukan barang mudah bagi pemerintah China untuk mensejahterakan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara Uni Sovyet.Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin China era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, "Sampai rakyat China harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, China tetap tidak akan mampu membayar hutangnya."

Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat China itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio, penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat China untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras. Beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk China tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada negara pemberi hutang, yang telah menghina mereka. Akhirnya China berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.

Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme China untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Kiranya kisah di atas bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita yang tengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya. Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena mereka tidak dipimpin oleh pemimpin yang tepat. Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecil namun dilakukan dengan sepenuh hati. Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat. Maukah kita?

-aaron spark -
Read More..

Senin, 29 Agustus 2011

Tahi Lalat Menurut Masyarakat Jawa

Senin, 29 Agustus 2011
Di bawah ini adalah misteri tahi lalat yang ada di anggota tubuh manusia sebagai pertanda karakter orang yang memilikinya. Percaya atau tidak terserah anda. Namun coba bandingkan dengan tahi lalat yang anda miliki sendiri.


DI KEPALA

Di pusat tumbuhnya rambut (unyeng – unyeng) dengan nama Pulung sadjati = Pintar, orang alim, walaupun ketika kecil cukup nakal.

Embun-embunan, dengan nama Durdjati = Tidak bisa dipercaya, sering melakukan hal jahat dan khianat

Di kepala bagian kanan, dengan nama Manik harda = Semua cita-cita, tujuan kemungkinan besar dengan usaha akan terwujud dan apa yang dilakukan selalu beruntung

Di kepala bagian kiri, dengan nama Djedjam = Tidak tuntas dalam menyelesaikan pekerjaan, salah tingkah, bingung, dan bimbang hati

Di kepala bagian belakang, dengan nama Tjantuka = Pendiam, sabar, setia, tidak banyak omong yang tidak berguna, dapat dipercaya

Di tengah-tengah jidat, dengan nama Bertjara = Pikiranya tajam, pemberani tapi sering kelepasan bicara

Di jidat sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya (tapi tidak di pelipis), dengan nama Terdatama = Pkirannya tajam dan panjang ingatan

Di pelipis sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Sri-tuwuh = Mudah dalam bekerja, dalam segala usaha kemungkinan besar dekat dengan rezekinya

Di antara bibir mata atas dan alis mata sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Gunasanti = Berbudi halus, kemungkinan besar mudah dalam bekerja

Di bawah bibir mata kanan atau kiri atau di kedua-keduanya (tidak ada nama, bukunya sobek saking kunonya) = Tidak punya sopan santun, bertingkah laku kurang baik dan polos.

Di sudut mata bagian dalam (antara sudut mata dengan ujung hidung) di sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Sri-pada = Berbudi halus, berhati lembut, ikhlas serta memiliki tujuan dalam hidup yang jelas

Di sudut mata bagian luar (antara sudut mata dengan pelipis) sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Tameng tuwuh = Tidak banyak bicara yang tidak berguna, Ketika bicara, isinya dapat dipercaya

Di bola mata bagian warna putih sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Buta = Badung, besar kepala, mudah iri, senang mengumbar nafsu

Di alis mata sebelah kanan, dengan nama Kadjen = Alim, soleh, senang beramal baik ke sesama, kalau bisa menolong orang lain dirinya sungguh senang

Di alis mata sebelah kanan, dengan nama Djetmika = Disukai dan disayang banyak orang

Di pipi dekat mata sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Srigati = Senang menghormati tamu dengan berlebihan sehingga menyulitkan dirinya sendiri

Di tengah pipi sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Tudjuesih = Disukai banyak orang, oleh karena itu rumahnya kedatangan banyak tamu

Tepat di tengah hidung, dengan nama Tudjuesih = Disukai oleh sanak saudaranya serta kemungkinan besar bagus dalam berjodoh

Di bagian lainnya dari hidung, dengan nama pulungasih = Disukai banyak orang apalagi oleh keluarganya, rumahnya sering kedatangan tamu

Di telinga sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Srikurda = Senang mengumbar nafsu, iri dan kasar

Di bibir atas (kalau di pria di posisi untuk kumis), dengan nama Guna-santi= Pintar, dan berbudi halus

Di bibir bawah dengan nama Lumer = Berhati lembut , ikhlas sehingga disukai banyak orang

Di lekukan bibir atas tepat di bawah hidung, dengan nama Palguna = Pandai bicara mau kerja apa saja tapi tetap ada kemungkinan sulit sandang pangan

Di sudut mulut bagian kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Blarem = Pandai bicara tapi ada kemungkinan sulit dalam mencari mata pencaharian

Di dagu, dengan nama Tjipta kukita = Suka menceritakan apa saja dan kadang kelepasan bicara


DI LEHER

Di leher bagian depan, dengan nama Sri daja = Berpikir panjang, panjang ingatan, bagus dalam menimbang keputusan sehinga kemungkinan besar mudah dalam mencari mata pencaharian

Di leher bagian belakang (punuk), dengan nama Punggel = Bodoh, pikirannya sempit


DI BADAN

Di pundak kanan, dengan nama Dajakarsa = Hidupnya mempunyai tujuan, keinginan atau maksud yang utama, serta teguh dalam memegang tujuannya (cita-cita)

Di pundak kiri, dengan nama Daja-lena = Tidak tuntas dalam bekerja, hidupnya tidak mempunyai tujuan yang jelas, hatinya bimbang, salah tingkah.

Di dada sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Tunggulrana = Pemberani dengan hati yang teguh.

Di payudara (laki-laki, perempuan) di sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Sri-asih = Disukai, disenangi banyak orang

Di tengah-tengah perut dengan nama Rena atau Sredu = Mulia dan lapang hati, selalu gembira dalam segala hal jarang putus asa dan bersyukur

Di perut bagian kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Reksa-mulja = Teguh memegang rahasia

Di pusar dengan nama Manu hara = Berbudi halus, punya tata karma, berhati lapang serta gembira jarang memikirkan kesulitan secara terus-menerus

Di pinggang bagian kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Kapita = Teguh memegang cita-cita, sebelum terwujud akan terus berusaha dan tekun

Di alat kelamin, dengan nama Gutukbrama = Tinggi derajat, sejahtera, kemungkinan besar dekat rezekinya dan jauh dari bahaya

Di antara pundak dengan punggung (dalam bahasa sunda walikat atau bahu) bagian kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Werdatama = Tajam dalam berpikir dan panjang ingatan

Di area tulang punggung, dengan nama Murwati = Kemungkinan besar mempunyai derajat tinggi dan berpangkat sehingga disukai dan didatangi banyak orang

Di punggung di bawah bahu bagian kanan atau kiri, dengan nama Sri-penganten = Pintar dan berbudi halus


DI TANGAN

Di ketiak sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Tutup = Sangat teguh memegang rahasia

Di antara pundak dengan sikut tangan di sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Reksamuka = Berhati teguh, menepati janji, tekun dalam berusaha

Di sikut sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Utama = Senang berbuat kebaikan sehingga disenangi banyak orang

Tepat di lekukan sikut sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Purusa = Memiliki pikiran kuat dan mantap dalam bercita-cita

Di antara pergelangan tangan dengan sikut di sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Reksamuka = Berhati teguh, menepati janji dan tekun dalam berusaha

Di pergelangan tangan sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Brasta = Boros sehingga gampang melarat

Di punggung telapak tanggan (antara pergelangan tangan dengan jari tangan) sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Geni = Hemat, sehingga pangkal kaya

Di jari tangan sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Unggul = Kemungkinan besar cita-citanya yang baik berhasil dan kalau menempeleng orang lebih sakit dibanding yang tidak ada tahi lalatnya

Di telapak tangan sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Ragam atau Kemeng = Berbadan kuat, Jangan dipakai memukul orang karena kemungkinan besar lebih berbahaya dibanding yang tidak bertahi lalat


DI KAKI

Di birit sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Basu = Kemungkinan besar sulit dalam mata pencaharian, dan selalu susah

Di selangkangan (area pertemuan paha bagian dalam dengan kulit perut) sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Bima-laku = Rajin, gesit dalam bekerja sehingga dalam berusaha sering beruntung

Di pangkal paha bagian belakang sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Srituwuh = Kemungkinan besar berhasil dalam mencapai tujuan serta beruntung dalam segala hal

Di pangkal paha bagian dalam (di bawah selangkangan) sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Sungsang = Kemungkinan besar sial, usahanya jarang berhasil

Tepat di lutut depan sebelah kanan atau kiri, dengan nama Antjala = Kuat berjalan jauh, kuat menghadapi kesulitan, tidak iri dengki ke orang lain, dan menghina ke orang sedang celaka

Di lekukan lutut (lutut bagian belakang) sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Uwas = Berhati bimbang dan mudah berubah pikiran

Di betis bagian depan sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Wregeng = Kurang berpendidikan, kurang baik dalam menimbang suatu hal, sering menyesali keputusan sendiri karena kurang daya nalar

Di betis bagian belakang sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Srisitaresma = Pikirannya terang, rajin dan pintar

Di pergelangan kaki di atas mata kaki sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Pasren = Kuat berjalan jauh, suka berdandan

Di mata kaki sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Djuti = Besar omong dan pembohong

Di punggung telapak kaki sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Amartani = Bagus dalam bercocok tanam sehingga menghasilkan

Di jari kaki sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Werdiguna = Selalu beramal baik, senang melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi diri dan orang lain

Di telapak kaki sebelah kanan atau kiri atau di kedua-duanya, dengan nama Wetja = Berbudi halus penuh tata karma, tidak mau melakukan pekerjaan maksiat atau hina.

(ekarachman.blogspot.com)
Read More..

Sabtu, 27 Agustus 2011

Lomba Mendayung di Atas Labu !!

Sabtu, 27 Agustus 2011
Sebuah festival di Jerman, Ludwigsburg Pumpkin Festival, memiliki acara tahunan dimana mereka merayakan segala hal berbau labu dimana dalam festival itu juga diadakan balapan tradisional yaitu mendayung atau mengayuh di atas labu raksasa menyeberangi sebuah danau.

Festival itu sendiri diadakan setiap tahunnya untuk menyebarkan kegembiraan dari dunia labu dalam upaya menandai permulaan atau awal musim labu di Jerman. Adapun dalam balapan tersebut, pedayung diharuskan mendayung labu raksasa menyeberangi danau Ludwigsburg Castle.

Labu yang dijadikan sebagai perahu lomba bisa memiliki berat 90 kg sebelum bagian atasnya dipotong dan dagingnya dikerok atau diambil.
labu yang sudah ditimbang sebelumnya dilubangi atasnya dan dikerok isinya hingga sang pendayung bisa masuk ke dalam labu tersebut, perlu perhitungan yang kompleks untuk melubangi labu tersebut, salah-salah labu akan terbalik ketika dinaiki sang pendayung .

Selain lomba balap labu, lomba-lomba lain juga diadakan dalam festival tersebut, seperti kontes menumbuhkan labu terbesar.

Festival yang kabarnya merupakan salah satu festival paling besar di dunia itu berakhir hingga awal Nopember 2010.

- BBC Knowledge -
Read More..

Senin, 22 Agustus 2011

Rahasia Sidik Jari

Senin, 22 Agustus 2011
Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada. Sampai saat ini belum pernah ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya.
Karena keunikannya tersebut, sidik jari dipakai oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik). Makanya pada saat terjadi sebuah kejahatan, TKP akan di-clear up dan siapa saja dilarang untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP.

Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.
Ilmu yang mempelajari sidik jari adalah Daktiloskopi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang artinya jari jemari atau garis jemari dan scopein yang artinya mengamati.
Uniknya lagi, sidik jari dapat pula dijadikan panduan mengidentifikasi bagaimana potensi seseorang. Jadi sebenarnya kita bisa mengetahui bakat atau potensi kita sehingga kita bisa mengakomodasikan potensi kita untuk jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan bakat kita tersebut.
Cara identifikasi bisa dilakukan secara kasat mata dengan orang yang pakar di bidangnya, atau ada juga yang menggunakan sebuah alat khusus pembaca sidik jari (finger print reader) yang dihubungkan ke sebuah komputer bersoftware khusus yang kemudian menganalisis berdasarkan titik-titik yang menjadi acuan.
Adapun yang bisa diidentifikasi adalah mengenai pengendalian logika seseorang, refleks serta perkembangan otak. Mengenai bentuk dan pola sidik jari yang terdiri dari tiga jenis di atas memiliki ciri-ciri yang khas yaitu :
Whorl (melingkar), yaitu bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area, berjalan di depan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl.
Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti ke arah sisi semula.
Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.

-santai2008.wordpress.com-
Read More..

Tewas Setelah Berciuman ?


Jemma Benjamin (18) berbagi ciuman pertama dengan pacarnya, Daniel Ross di apatremen Ross di South Wales. Pasangan itu sudah berhubungan selama beberapa pekan dan berencana untuk makan malam.
"Ini bukan hubungan seksual. Kami saling menyukai dan menjadi pasangan beberapa minggu ini. Kami berbincang dan berciuman di depan pintu,” kata Ross.
Namun, beberapa menit setelahnya, Benjamin meninggal.
Perempuan itu ternyata mengidap sudden adult death syndrome. Sindrom itu telah membunuh 500 warga Inggris tiap tahun. Teman maupun keluarga mengakui Benjamin adalah remaja yang pemalu dengan kecintaan tinggi terhadap olahraga seperti hoki dan renang.
“Ada banyak hal yang ingin saya katakan kepadanya. Dia adalah anak perempuan yang sangat cantik dan menyenangkan,” kata ayahnya, Dale Benjamin.
Anaknya tidak pernah memiliki masalah saraf, meskipun sempat tegang menghadapi ujian di sekolah.
Ross mengira pacarnya mengidap epilepsi. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit, paramedis tidak mampu menyelamatkan nyawa Benjamin.
Sindrom Kematian Mendadak atau dalam istilah medis disebut Sudden Adult Death Syndrome (SADS) adalah sindrom yang berhubungan dengan jantung. Sindrom ini sangat jarang terjadi. Ini dikenal sebagai versi dewasa dari kematian ranjang.
- inilah.com -
Read More..
 
◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger TemplatesBlogger Blog Templates;